Taneh Karo Simalem adalah sebutan untuk wilayah-wilayah
adat etnis Karo, atau dengan katalain merupakan wilayah domisili asli,
kekuasaan(penteken(bentukan) ataupun
rampasan), dan tanah ulayat dari masyarakat etnis Karo, yang secara keseluruhan
terletak di pesisir pantai timur Pulau Sumatera ataupun eks kresidenan Sumatera
Timur, serta dataran tinggi Karo di pegunungan bukit barisan di bagian barat
daya dan utara Pulau Sumatera. Secara umum, wilayah Taneh Karo ini merupakan
bekas-bekas wilayah dari Kerajaan Aroe(Haru : Karo Tua) yang jika ditarik garis
vertikal – horizontal, meliputi Kuta Raja(Skrg: Banda Aceh) hingga Sungai Siak
di pingggiran Kota Pekan Baru, Riau Sekarang; dan dari Singkil hingga Teluk Aru
di Langkat. Nama Taneh Karo juga diberikan untuk nama salah satu kabupaten di
Sumatera Utara, yakni Kabupaten Karo.
Video yang menunjukan keindahan Taneh Karo
Taneh Karo Simalem(by: Rudang Group)
Sebutan ataupun julukan lain yang paling populer kepada
Taneh Karo adalah “Bumi Turang.” Turang
jika kita terjemahkan secara harafiah kedalam bahasa Indonesia dari cakap(bahasa) Karo, berarti: persaudaraan beda gender(jenis
kelamin), misalkan: wanita dengan pria; pria dengan wanita. Jadi, dalam hal ini
ada perbedaan yang sangat mencolok, sebab jika serupa/sama bukan disebut turang melainkan senina. Karo(Aroe) sebagai bangsa yang besar, tentunya sudah
terbiasa dengan interaksi dengan beragam budaya, sehingga melihat, merasakan,
dan selanjutnya menerima perbedaan sudah menjadi hal yang biasa dalam
keseharianya. Dikatakan Bumi Turang
ini sangat masuk akal dan pantaslah Taneh Karo mendapat julukan itu, mengingat
semua suku bangsa dapat tinggal, hidup, dan mencari nafkan di wilayah Taneh
Karo dengan aman, nyaman, dan tentram(maka disebut Simalem). Selain simalem,
Bumi Turang, masih banyak lagi julukan yang diberikan kepada Taneh Karo Simalem,
seperti surga sayur Asia, tanah surgawi, Paris van Sumatera, tanah raja(sibayak), taneh mehuli, kuta kemulihen, kuta mulawari(awal dari segalanya) taneh simbisa, dlsb dan hal ini tentunya
memberi alasan yang mendasar serta menunjukkan betapa dikenalnya Taneh Karo ini
sehingga muncul banyak julukan-julukan yang dilebelkan oleh orang diluar Taneh
Karo dan etnis Karo itu kepadanya.
Namun,
setelah penataan dan pembagian wilayah masa kolonial Belanda(Residentie Simaloengoen end Karolanden) dan memasuki masa NKRI,
maka wilayah-wilayah Taneh Karo itu semakin menyempit dan bahkan beberapa
wilayah menjadi kabur dan menghilang. Beriku adalah wailayah Taneh Karo yang
masih tersisa dan teridentifikasi sesuai dengan tradisi, kepercayaan, serta hasil
rekomendasi dari Kongres Budaya Karo, pada tanggal 03 Desember 1995 di
Berastagi.
2. Kota Medan
3. Kota Binjai
5. Sebagian besar wilayah Kabupaten Serdang Bedagai
7. Kabupaten Dairi
- Kec. Taneh Pinem
- Kec. Tiga Lingga
- Kec. Gunung Sitember
8. Kabupaten Aceh Tenggara
-
Kec. Lau Sigala-gala
-
Kec. Simpang Simadam
9. Beberapa wilayah di Kabupaten Simalungun, dll.
Sebutan Taneh Karo sekarang ini juga sudah semakin menyempit, dan bahkan kini Taneh Karo dipandang hanya sebatas wilayah Kabupaten Karo. Tidak tahu mengapa demikian, siapa yang mencetuskan, dan motifnya, hanya saja anehnya generasi Karo sekarang ini juga pasrah menerima setiap vonis dan lebelisasi yang diberikan orang diluar Karo kepada etnis Karo tersebut. Aneh juga orang Karo ini ya? Hehehe…
Selain itu, kata Taneh Karo Simalem
juga pernah menjadi sebuah judul dari syair dan lagu karya komponis nasional
asal Seberaya, Kab. Karo Djaga Sembiring Depari(Djaga Depari), yang juga
merupakan komponis dari Piso Surit, Sora Mido, Erkata bedil, Turang, Mejuah-juah, dll. Lagu dan syair
Taneh Karo Simalem ini juga tidak terlepaskan dari kehidupan masyarakat Karo,
apalagi dimasa perjuangan mempertahankan kemerdekaan Repoblik Indonesia.
Dimana, lagu ini dapat berperan sebagai motiasi dan pemersatu segenap lapisan
masyarakat di Taneh Karo khususnya etnis Karo dalam mempertahankan kemerdekaan
Indonesia. Berikut syair dari Taneh Karo Simalem.
"Taneh
Karo Simalem"
Kutatap ras kutulihken
Taneh ingan kemulihen
Ku jabu ku tengah-tengah bage
Taneh karo mejile
O, Taneh Karo Simalem
Inganta cio cilinggem
O, Taneh Karo Simalem
Inganta cio cilinggem
Meganjang kel beritana
Sebelang-belang dunia
Mehamat kel kap jelmana kerina
Sada pe la lit si jegirna
O, Taneh Karo Simalem
Inganta cio cilinggem
O, Taneh Karo Simalem
Inganta cio cilinggem
Reff:
I kepar lawit siapai kin ndia
Kecibalenku kin gia
Keleng kel ateku ia
Kutatap ras kutulihken
Taneh ingan kemulihen
Ku jabu ku tengah-tengah bage
Taneh karo mejile
O, Taneh Karo Simalem
Inganta cio cilinggem
O, Taneh Karo Simalem
Inganta cio cilinggem
Meganjang kel beritana
Sebelang-belang dunia
Mehamat kel kap jelmana kerina
Sada pe la lit si jegirna
O, Taneh Karo Simalem
Inganta cio cilinggem
O, Taneh Karo Simalem
Inganta cio cilinggem
Reff:
I kepar lawit siapai kin ndia
Kecibalenku kin gia
Keleng kel ateku ia
Lakap
erleka-leka
O, Taneh Karo Simalem
Inganta cio cilinggem
O, Taneh Karo Simal
Inganta cio cilinggem
O, Taneh Karo Simalem
Inganta cio cilinggem
O, Taneh Karo Simal
Inganta cio cilinggem
Berikut video dari lagu Taneh Karo Simalem yang ada di youtube.
Taneh Karo Simalem(lagu kebangsaan masyarakat Karo)
karya: Djaga Depari
Syair dan lagu karya Djaga Depari ini
sendiri, jika dapat saya katakan dan mungkin Anda-anda sekalian yang
mengetahuinya juga akan sependapat dengan saya, kalau ini dapat dikatakan lagu
kebangsaanya masyarakat Karo. Karena selain sebagai penyejuk dalam irama
lagunya juga sebagai penyejuk, motivator, dan pemersatu dalam hal syairnya.
Dalam perkembangan Taneh Karo dan
Repoblik Indoesia ini, Karo sebagai wilayah dan suku asli nusantara juga ikut
berkembang. Teterlibatan putra/I Karo dalam masa-masa perjuangan, kemerdekean,
hingga reformasi tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebagai eks Kerajaan Aroe
yang pernah eksis dan tampil menjadi salah satu kerajaan kuat di Pulau
Sumatera, demikian juga generasi Aroe yakni Karo juga terus berjuang untuk
tampil dan berkarya dalam segala hal, baik dibidang pendidikan, ekonomi, militer,
politik, dan seni.
Dalam hal kesenian, Karo dan Taneh
Karo Simalem memberikan kontribusi yang cukup membanggakan bagi warna-warni
serta menambah refrensi dunia seni nusantara. Beberapa karya seni yang berbau
Karo yang pernah dikenal diantaranya: Piso Surit(syair/lagu/film/tari), Turang(syair/lagu/film),
Syair/lagu: Taneh Karo Simalem, Family Taxi, Erkata Bedil, Sora Mido, Kristina,
Mbiring Manggis(tari/syair/lagu), Roti Manis(tari/syair/lagu), Terang Bulan(tari/syair/lagu),
Mbaba Kampil, Merjuah-juah, dll yang bukan hanya dikenal disekitaran masyarakat
Karo saja, melainkan dalam sekala nasional bahkan internasional. Semoga Taneh
Karo tetap jaya dan menjadi simalem(penyejuk) bagi seluruh suku bangsa yang
mendiaminya terkhususnya bagi etnis Karo sendiri. Mejuah-juah.
Taneh Karo Simalem in Rock'R
mejuah juah kam kerina
ReplyDelete"SALAM HANGAT DARI GUNUNG SIBAYAK"
GUNUG SIBAYAK dingin pal.
DeleteHahaha...
Salam Mejuah-juah ahmad taufik srg.
Mejuah-juah
DeleteSentabi Kota Makassar Nari
Mejauh-juah
Mejuah-juah.
Delete:D
Salam lebih hangat dari Kota Medan Simalem, Impal Toufik. :D
DeleteMejuah-juah.