Mejuah-juah.   Rudang Rakyat Sirulo Comunity    Mejuah-juah.
    <--> MEJUAH-JUAH <-->

    Sunday, November 24, 2013

    Mejuah-juah


    I.         Apa itu mejuah-juah?

    “Mejuah-juah!” Merupakan salam khas masyarakat suku Karo, maupun masyarakat yang berdomisili di daerah-daerah Karo yang sering disebut Taneh Karo Simalem. Selain sebagai salam(pembuka dan penutup), kata mejuah-juah juga sering dipakai untuk menyatakan bahwa segala sesuatunya dalam/berjalan baik, dan juga kata mejuah-juah merupakan sebuah yél- yél (sorakan) atau dalam cakap(bahasa) Karo disebut alep-alep(ersurak) khas masyarakat Karo.

    Seperti halnya beberapa suku bangsa di dunia, terkhususnya yang ada di Indonesia, dan lebih khusus lagi di Sumatera Utara, selain di suku Karo, ada beberapa salam khas lainnya yang menunjukkan asal daerah maupun sukunya, seperti pada masyarakat suku Batak yang memiliki salam khas “Horas”, Nias “Yahowu”, dlsb demikian jugalah “mejuah-juah” ini sudah menjadi tanda identitas bagi masyarakat suku Karo.

    I.         Menggunakan kata mejuah-juah

    Berikut akan dibahas beberapa contoh yang menunjukkan penggunakan kata “mejuah-juah”, baik sebagai salam, pernyataan, maupun yél- yél.

    1.   Mejuah-juah sebagai salam
    a.   Mejuah-juah sebagai salam pembuka(sebelum memulai percakapan)

    Salam mejuah-juah biasanya diucapkan diawal sebelum memulai percakapan, baik secara langsung, maupun tidak langsung(via telpon, surat, e-mail, dll). Biasanya saat bertemu seseorang, baik yang sudah dikenal atau tidak, salam mejuah-juah ini diucapkan. Berikut contoh yang menggunakan kata “mejuah-juah” mengawali komunikasi(langsung dan tidak langsung”

    A: “Mejuah-juah”
    B: “Mejuah-juah”
    A: “Bagi sipernah tempa kuidah kam (Sepertinya saya pernah melihat Anda)”
    B: “Ija kin kira-kira iakapndu? (Dimana kira-kira menurut anda?)
    A: “Hm.. Kam labo kin anak Patumbak?(Hmm… Bukankah anda dari Patumbak?)”
    B: “Pas katandu e. Adi bage mungkin nge pernah iidahndu aku. Tapi, kam ija nari kin kutandu? (Benar yang anda katakana. Kalau demikian, benar mungkin anda pernah melihat saya. Akan tetapi kalau bokeh tahu anda berasal dari mana?)”
    A: “Aku pé kapken anak Patumbak ka ngé (Akupn anak Patumbak juga.)
    < dst.>

    Contoh penggunaan salam “mejuah-juah” lainnya:

    Mejuah-juah

    Bukan hanya percakapan dua atau lebih, salam mejuah-juah juga dipakai untuk menyambut seseorang ataupun pembuka sebuah acara, baik resmi ataupun tidak.

    Contoh:
     MC: Mejuah-juah ikataken kami man bandu kerina sini enggo sempatkenndu dirindu lako pulung bas ingan enda.(Mejuah-juah kami ucakpan kepada hadirin sekalian yang telah menyempatkan diri untuk hadir di tempat ini.)
     Atau:
    MC: Mejuah-juah ikataken kami man Bapak Presiden Repoblik Indonesia, Soesilo Bambang Yudhoyono ras Kerina rombongen. (Mejuah-juah kami ucapkan kepada Bapak Presiden Repoblik Indonesia, Soesilo Bambang Yudhoyono beserta seluruh rombongan)

    b.   Mejuah-juah sebagai salam penutup

    Selain sebagai salam pembuka, tidak jarang kata “mejuah-juah” ini juga dipakai sebagai salam penutup percakapan ataupun sebuah cara/pertemuan. Berikut contoh-contoh penggunaan kata mejuah-juah sebagai salam penutup.

    MC: Erkité-kitéken acarata enggo mé dung ras erdalin salu mehuli, maka sekali nari ikataken kami bujur ibas Kerina partisipasindu. Bujur ras mejuah-juah kita Kerina. (Oleh karena acara kita telah selesai dan berjalan dengan baik, maka Sekali lagi kami ucapkan banyak terima kasih untuk partisipasi anda. Terima kasih dan mejuah-juah kita semua.)

    […]
    A: “Uai, bujur melala adi bagé kin(Ya! Kalau begitu terima kasih banyak)”
    B: “Adi bage mulih kami lebe.(Kalau begitu, kami pulang dulu)”
    A: “Adi bagé: mejuah-juah. (kalau begitu: mejuah-juah)
    B: “Mejuah-juah (Mejuah-juah)”


    2.    Menyatakan semua dalam keadaan baik.

    Selain sebagai salam pembuka dan penutup, kata mejuah-juah juga dipakai untuk mengungkapkan bahwa semua hal berlangsung dengan baik. Berikut contoh penggunaan kata mejuah-juah untuk menyatakan semua hal dalam keadaan baik-baik saja.

    A: Mejuah-juah
    B: Mejuah-juah.
    A: “Uga berita-berita enggo i kuta?(bagaimana keadaan di kampong?)
    B: “Mejuah-juah nge Kerina. Kéna gia I Medan éna me mejuah-juah ka nge?(Semua baik-baik saja. Kalian juga di Medan kan dalam keadaan baik-baik juga?)
    A: Mejuah-juah ka ngé Kerina sini jénda.(Yang di sini juga semua baik-baik saja).

    Perhatikan juga lirik pertama dalam syair lagu “Mejuah-juah” karya: Djaga Depari:

    Mejuah-juah, kita Kerina nande bada ermulia.
    Rikutken tuah sangap Kerina
    Nantang singalah-ngalahna…(dst.)”

    Jika kita perhatikan kata mejuah-juah dari penggalan lagu yang berjudul “Mejuah-juah” karya: Djaga Depari diatas, dan jika kita ikuti alurnya dengan memperhatikan kata-kata yang engikutinya kemudian, maka mejuah-juah disana bermakna salam(pembuka), ucapan yang menyatakan semua dalam keadaan baik-baik saja, serta doa dan pengharapan agar semua dalam keadaan baik.

    3.   Sebagai yél yél / sorakan

    Mejuah-juah sebagai salam(pembuka dan penutup), menyatakan semua hal dalam/berjalan baik, tetapi juga mejuah-juah merupakan yél- yél atau sorakan yang dalam cakap Karo disebut [er-]alep-aep atau ersurak.

    Dalam beberapa acara, apakah itu gendang guro-guro aron, perayaan Ulang tahun, kampanye politik, dll tidak jarang MC bersorang “mejuah-juah! Mejuah-juah! Mejuah-juah!” dan tak jarang juga pendengar menyahutnya dengan bersorak “Mejuah-juah! Mejuah-juah! Mejuah-juah!

    II.      Penutup

    Di atas tadi telah diulas tentang penggunaan kata mejuah-juah didalam kehidupan sehari-hari, khususnya pada masyarakat suku Karo. Semoga ulasan yang singkat ini dapat bermanfaat dan sedikit menambah informasi tentang suku Karo dan pengenalan pembaca akan keaneka ragaman tradisi budaya yang ada di Indonesia terkhususnya di Sumatera Utara. Bujur ras Mejuah-juah kita Kerina.

    Petunjuk tambahan:
    -      Mejuah-juah dibaca seperti mengucapkan melaksanakan, merindu, dll
    -      Dagé dibaca seperti mengucapkan Médan, Mélani, dll
    -      Tulisan dalam kurung, cetak mirung, dan berwarna merah adalah terjemahan dari Karo ke Indonesia-nya.
    -      Dll.









    No comments:

    Post a Comment

    Mejuah-juah!