Mejuah-juah.   Rudang Rakyat Sirulo Comunity    Mejuah-juah.
    <--> MEJUAH-JUAH <-->

    Monday, February 11, 2013

    Belo bujur

    Belo bujur satu dari sekian banyak kuankuanen/anding-andingen(perumpamaan) dalam kehidupan masyarakat Karo. Adapun arti dari belo bujur ini jika diterjemahkan secara harafiah, yang dimana terdiri dari kata belo yang artinya “sirih” dan bujur yang memiliki beberapa arti, diantaranya “trimakasih”, “baik hati”, "adil", dan dalam kajian kita kali ini mungkin lebih tepatnya adalah “jujur”. Sehingga, jika kita ikuti petunjuk didepan maka berarti sirih kejujuran, mengapa demikian? Dan, apa sebenarnya makna yang terkandung didalamnya?

    Mengapa dikatakan belo bujur? Coba rasakan belo(sirih). Dalam tradisi Karo sering mengatakan: “ sebab labo lit si bujurna i babo doni enda seakatan bagi belo, mulai urat, batang, kulit, bulung, seh ku bungana ugapa pe nanamna seri, la terpersoken” yang artinya dalam bahasa Indonesia: sebab tiada yang paling adil daripada sirih di muka bumi ini, dimana dari akar, batang, kulit, daun, hingga bunganya bagaimanapun rasanya sama dan tak terhindari(terpungkiri). Itulah sebabnya mengapa dalam setiap acara masyarakat Karo selalu ada disediakan belo bujur ini, sebagai simbol bujur perukuren, yakni: melambangkan hati yang baik dan jujur, sehingga terjadi suasana yang adil.

    Hal ini juga mengingatkan saya pada kata senina, yang dimana se = satu, sama dan nina = katanya, hendaknya, maunya. Jadi senina = seia  sekata. Sama halnya seperti belo tadi walau tidak begitu persis, namun dalam hal ini ada suatu kesepahaman dan kesamaan visi, sehingga terjadilah keadilan. Mejuah-juah.


    No comments:

    Post a Comment

    Mejuah-juah!