Mengapa saya harus mengaku Batak?
- Mengapa saya harus mengaku Batak; Bila hati nurani saya katakan: saya orang Karo, bukan Batak.
- Mengapa saya harus mengaku Batak; Jikalau bapa(ayah) saya katakan, “Kita kalak Karo labo Batak!” Dan nandé (ibu) saya selalu bilang: “Kalak Batak oh.”
- Mengapa saya harus mengaku Batak; Padahal nini bulang(kakék) saya tidak pernah berkata ‘kita kalak Batak’, tetapi selalu dia menyebut: kalak Batak oh (orang Batak itu) ataupun kalak Teba oh (orang Toba itu).
- Mengapa saya harus mengaku Batak; Jikalau saat bertemu keluarga saya, saya selalu katakan “Mejuah-juah.” Bukan: “Horas.”
- Mengapa saya harus mengaku Batak; Jikalau tanah nini-nini (leluhur) saya adalah Taneh Karo Simalem, bukan Tano Batak.
- Mengapa saya harus mengaku Batak; Jikalau memang saya orang Karo, bukan Batak...????
Jawabnya: Saya Karo
bukan Batak! Merekalah yang sesuka hatinya mengatakan kami Batak, yang
sesungguhnya mereka sendiri tidak tahu, karena mereka tidak pernah merasakan
bedanya merasakan jadi Karo dan jadi Batak. Mereka hanya berkesimpulan dari apa
yang mereka lihat dan dikatakan orang lainnya. ‘Mirip’, kata mereka! Menurut
saya monyet dan manusia juga mirip. ‘Mirip’, kata mereka. Menurut saya Jepang dan
Cina juga sama-sama putih dan bermata cipit. ‘Mirip’, kata mereka! Memangnya
mirip sudah pasti sama? Ola ka kin
peserindu ‘bengkala’ ras ‘bengkila’ teman. Tetapi, pernahkan mereka
perhatikan monyet dan manusia?
Ataupun memperhatikan bangsa Jepang dan Korea. Rusia dan Ukraina yang walaupun
sama-sama pucat yang kita katakan mirip, tetapi berbeda dalam rasa dan cara
berfikirnya. Itulah perbedaan yang mutlak. Tidak usah jauh, coba rasakan
bagaimana rasanya berbicara dengan orang Karo dan orang Batak, tentunya sangat
berbeda. Itulah perbedaan yang mutlak tadi, yakni: rasa dan cara berfikirnya.
Saya Karo bukan
Batak, tidak usah susah-susah melalui pembuktian DNA, antropologi, etimologi, dan apalah itu. Karena rasa dan cara
berfikir saya mencitrakan saya Karo,
bukan Batak! Sebab, jika dipandang dengan mata dan kalian katakan mirip, saya
mirip Jawa dan jika dipoles sedikit maka mirip orang Korea. Apakah saya orang Jawa dan Korea? Tentu tidak! Mejuah-juah. :D
Banyak peneliti sejarah mengatakan : secara antropologis, Karo merupakan sub etnis Batak. Sama halnya seperti Mandailing Walaupun diantara suku² tersebut memiliki perbedaan. Itulah uniknya Indonesia.
ReplyDeleteTerlepas dari karo bagian Batak atau bukan, jangan sampai ini menjadi perdebatan yang memecah belah. Karena pada dasarnya kita semua adalah warga Sumatera Utara yang satu. :)
Salam NKRI #AnakMedan