Berbicara tentang bermain atau permainan dimasa kecil, ada sebuah permainan tradisional yang sangat saya sukai dan selalu kami mainkan disore hari sebelum mandi sore, yakni: bermain gundala-gundala ataupun sering juga disebut manuk sigurda-gurdi.
Permainan
gungdala-gundala ataupun manuk sigurda-gurdi merupakan permainan rakyat
asli asal Karo, yang berbentuk lakon seperti sebuah seni pertunjukan drama dan tari, dimana
permainan ini dimainan oleh beberapa orang yang memerankan beberapa tokoh,
diantaranya: sebagai sibayak(raja,
gelar bangsawan Karo), kemberahen(permainsuri),
putri raja, puanglima(panglima), para kesatria(prajurit), juak-juak(pelayan dan dayang-dayang), hewan(khususnya kerbau),
petani, dan yang terpenting adalah pemeran manuk sigurda-gurdi serta peran
pembantu lainnya.
Dan,
masih melekat dibenak saya saat memainkannya, kami sering bermain ini di halaman
rumah, di ladang, ataupun di perkebunan(kebetulan saya tinggal di daerah PTPN
II dan IX); serta kostum yang kami kenakan kami buat sendiri, dimana: topeng dan
pedang-nya kami buat dari pelepah pisang, mahkota rajanya dan pakaiannya dari
daun kopi, daun kemiri, ataupun daun kelapa sawit; dan gendang(musiknya) dari bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh kaleng, bambu, dan tempurung kelapa.
Sangat sederhana dan sedikit primitive namun asik dan saya sarankan Anda untuk mencobanya!
Hehehe… ;-)
Permainan
gundala-gundala ini diadopsi dari
salah satu seni tari topeng pada masyarakat Karo. Selain sebagai seni
pertunjukan, gundala-gundala ini juga
merupakan sebuah tradisi ndilo udan(memanggil
hujan) jika terjadi kemarau panjang di beberapa
wilayah Karo ini dikenal dengan tembut-tembut
Seberaya(karena berasal dari desa Seberaya). Dalam pertunjukannya,
gundala-gundala ini selalu membawakan sebuah kisah, dimana satu kisah yang
sangat popular dalam pertunjukan gundala-gundala ini, yakni cerita “Manuk
Sigurda-gurdi”. Cerita ini juga di beberapa wilayah memiliki versi yang
bervariasi namun alur ceritanya tetap dipertahankan seperti aslinya.
Diceritakan(Manuk
Sigurda-gurdi), di satu wilayah di Taneh Karo ada sebuah negeri yang dipinpin
oleh seorang raja yang bergelar Sibayak(raja, gelar bangsawan Karo, iibesar,
sikaya) dengan kemberahen(permainsuri),
serta putri tunggalnya yang cantik jelita yang menikah dengan seorang pegawai
kerajaan yang setia dan perkasa, serta sakti mandraguna. Setelah menikahi sang putri,
si pegawai istana tersebut kemudian diangkat menjadi kepala pengawal kerajaan
serta dikemudian hari ia menjadi puanglima(panglima)
tertinggi di kerajaan tersebut.
Disatu
hari, sang raja mengajak kepala pengawal istana yang juga kela-nya(menantu laki-laki-nya) untuk berburu ke sebuah hutan, di
perjalanan mereka dikejutkan oleh seekor manuk
sigurda-gurdi(burung raksasa) yang membuat raja serta rombungannya terkejut
dan sedikit takut. Namun, si burung raksasa tersebut bukannya menyerang, akan
tetapi menyapa sang raja dengan kesantunan dan penuh hormat. Melihat ini, sang
raja menaruh simpati kepada si gurda-gurdi
dan mengajaknya untuk tigal bersamanya di istananya, si burung raksasa pun
dengan senang hati menerima maksud baik sang raja.
Setelah
manuk sigurda-gurdi tinggal di istana,
situasi istana berubah seketika menjadi ramai. Sifat rendah hati, santun, dan
keramahan manuk sigurda-gurdi menaruh simpati banyak pihak terutama sang putri yang
sangat terhibur dengan keberadaan manuk sigurda-gurdi di sampingnya. Saat sang raja dan para prajuritnya keluar istana,
manuk sigurda-gurdi memegang peranan yang sangat penting, bukan saja menghibur namun
juga melindungi seluruh keluarga kerajaan karena selain santun dan baik hati,
manuk sigurda-gurdi juga ahli dalam ilmu mayan/ndikar(tarung).
Cerita ini juga mengingatkan kita, tentang
kisah perjalanan merga Tarigan saat
dimintai bantuanya oleh seorang raja di Tongging untuk mengalahkan seekor
burung raksasa(manuk sigurda-gurdi) yang suka memangsa gadis-gadis perawan
diwilayah itu.
Banyak
versi dari cerita ini, namun dalam setiap pertunjukan atau sekedar permainan,
alur cerita ini masih dipertahankan keasliannya. Bagaimana, apa Anda tertarik memainkannya? Hehehe.... Bujur ras mejuah-juah kita kerina!
mantab.
ReplyDeleteHehehe...
ReplyDeleteMejuah-juah,
ReplyDeleteSalam saya mahasiswa unimed. Saya ingin bertanya apakah ada musik yg khusus utk mengiringi drama ini dan dimana kita bisa melihat langsung drama ini lagi?