Mejuah-juah.   Rudang Rakyat Sirulo Comunity    Mejuah-juah.
    <--> MEJUAH-JUAH <-->

    Monday, October 1, 2012

    Belajar cakap(bahasa) Karo #3


    I tiga     : Di pasar

    Pasar dalam cakap(bahasa) Karo adalah tiga. Dalam kehidupan masyarakat tradisional Karo, tiga(pasar) bukan hanya tempat bertemunya penjual dengan pembeli(tempat perdagangan), akan tetapi,  juga sudah suatu kebiasaan tiga(pasar) ini merupakan sebuah hiburan atau tempat untuk membuat janji dan bertemu kolega. Berikut beberapa kata yang sering dipakai dalam dialog(percakapan) di tiga.

    Tiga :  Pasar, tempat berusaha, tempat berdagang, tempat bertemunya orang-orang dari kuta-kuta(desa) untuk membuat sebuah perjanjian.
    Jumpa : jumpa, bertemu.
    Jering  :  Jengkol.
    Perira, parira  : Pete.
    Manuk  :  Ayam.
    Jukut  : Daging, daging yang berwarna merah dan tidak berlemak.
    Gulén-gulén  : Sayur mayur.
    Iket  : Ikat.
    Kilo  : Kilogram.
    Ons  : Ons.
    Piga  : Berapa(untuk menanyakan jumlah).
    Sekai  : Berapa(untuk menanyakan harga).
    Bias, cukup : Cukup.     
    La[-ng] : Tidak, bukan, salah.
    Ue  : Iya, benar.
    Até : hati, ingin, mau.
    Adi : Jika, [jika-]kalau, bila.
    Kin : rupanya.
    Banci : bisa.
    Urak : [ber-]kurang, susut.
    Denga: juga, masih.
    [m-]buat : [meng-]ambil.
    Rega, herga : harga; regana: harganya; meherga: mahal, berharga; merga: mergamarga, mahal, berharga, dll.
    Bahan  : Buat.
    Sen, duit : Uang, duit.
    Lihat kata lainnya di Kamus Bahasa Karo Online.


    Contoh dalam kalimat.

    Sekai gulén-guléndu é, bibi?
    (Berapa harga sayur-mayurnya, bibik?)
    Piga kilo kin aténdu?
    (Mau ngambil berapa kilo kam rupanya?)
    Sekai kin adi sekilo?
    (Kalau sekilo berapa ?)
    Empat ribu nge sekilo, tapi adi mbuat dua kilo kam banci denga nge urak.
    (Hanya empat ribu sekilo, tapi kalau Kam ambil dua kilo masih bisa kurang)
    Sekilo saja pé enggo bias é, bibi. Adi banci urakindu min regana.
    (Sekilo saja pun sudah cukup, Bibi, kalau bisa Kam kurangi harganya.)
    Sekai kin aténdu, permen?
    (Mau Kam berapa rupanya, permen?)
    Telu ribu saja bahan yah, Bi.
    (Tiga ribu saja buat ya, Bik?)
    Lenga mbera, permen. Modal denga kel é. Uga adi telu ribu lima ratus saja sibahan?
    (Belum bisa, permen. Masih modal itu! Bagaimana kalau tiga ribu lima ratus saja kita buat?)
    Lanai kin banci denga urak é, Bibi?
    (Apa tidak bisa lagi kurang, Bibi?)
    Lang, permen! Ė pé enggo murah kel ku bahan é man bandu. Uga dagé yah, sekilo ndai bandu?
    (Tidak bisa lagi permen! Ini pun sudah murah ku buat untuk Kam. Jadi bagaimana, sekilo tadi sama Kam?)
    Ué yah, Bibi. Bahan sekilo.
    (Iya lah, Bibi. Buat sekilo.)
    Ėnda, permen.
    (Ini, permen.)
    Ėnda senna, Bibi.  
    (Ini uangnya, Bibi.)
    Bujur.
    (Trima Kasih.)

    bersambung ...

    Lihat juga:

             
    Comments
    9 Comments

    9 comments:

    1. mejuah-juah!..
      bujur y, gundari ku jadi banci cakap karo sikit2..

      ReplyDelete
      Replies
      1. saya kalak sunda, pengen belajar cakap karo, tapi susah banget, kalo toba mandailing masih banyak yang ngerti, pelan pelan sitik sitik, bujur mejuah juah

        Delete
    2. Saya akan jadi calon istri kalak karo tapi saya gak ngerti dan gak bisa bahasa karo gimana cara cepat belajar adat karo dan bahasanya 😣

      ReplyDelete
    3. Ee aku kalak karo tapi belum ngerti kali bahasa karo. Tapi bahasa aceh udah paham. Kibann turangg

      ReplyDelete
    4. Saya kepengen bahasa karo tapi belum bisa hanya sikit2 saya bisa, keluarga suami saya orang karo jadi kalau mereka berbicara saya hanya pelongok mendengar ny , terkadang mereka mencerita kan saya, saya pon tak faham, apa ada bhsa indonesia terjemah bahasa karo??? Sprti bhsa inggris terjemah k indonesia gt?

      ReplyDelete

    Mejuah-juah!